1.
Retaknya persahabtan karena seorang musuh
M
|
entari pagi muncul dihadapan,sinarnya yang terang
membangunkan aku dari tidurku yang lelap.Ku teringat bahwa hari ini adalah hari
senin,maka aku segera bergegas ke kamar mandiku.Seusai mandi, aku segera
berganti baju dan menuju ke ruang makan untuk berpamitan kepada kedua orang
tuaku.Saat aku tiba di ruang makan, orang tuaku menyambutku”Selamat
pagi,sayang!”lalu aku pun membalas”Pagi juga Ma,Pa!Ria langsung berangkat aja ya,biar
diantar Pak Joyo.”lalu papaku menjawab”Ya,tapi Ria yakin, nggak mau makan
dulu?”.”Nggak Pa,soalnya Ria hari ini harus upacara.Ya sudah Ma,Pa Ria
berangkat dulu!”.Akupun berangkat,setibanya di sekolah aku disambut oleh
sahabat-sahabat setiaku,mereka adalah Reno,Lia,Jenny,Sadewa,Clara,Datton,dan
satu lagi Joulius.Mereka ber-7 adalah sahabat yang paling terbaik
dihidupku,kami ber-8 selalu bersama-sama dimanapun dan kapanpun,disekolah kami
dikenal sebagai murid yang paling berprestasi,sampai datanglah Calvin dan
gank-nya,mereka merusak seluruh kegiatan yang kami lakukan sampai-sampai
prestasi kami berhasil direbut oleh mereka dan mulai saat itulah ke populeran
kami menurun,tetapi kami tak pernah berputus asa setiap hari kami belajar
bersama dirumahku,akhirnya kami dapat merebut lagi gelar kami yaitu
sebagai”MURID TELADAN”.Dengan gelarku yang seperti itu Calvin dan
teman-temannya semakin dendam kepadaku dan sahabat-sahabatku.Biarpun Calvin
menganggapku sebagai musuh,namun aku tak pernah menganggapnya sebagai musuh.
Dulu Calvin pernah mencoba merebut Sadewa dari gank
ku,tetapi Sadewa tak mau,ia lebih memilih bersama kami,karena ia merasa di gank
ku persahabatannya lebih erat dan kompak.Tak seperti gank milik Calvin,mereka
selalu mendapat masalah,tak bisa kompak lagi.Aku tau mengapa calvin begitu
menginginkan Sadewa,mungkin karena Sadewa anak orang kaya dan ia pria yang
paling tampan di sekolah.Dan aku tau kalau Calvin sebenarnya suka pada
Sadewa,hal itu membuatku sangat sakit hati,karena aku juga sedikit suka sama
Dewa.Mulai saat itu Calvin terus mengejar-ngejar Sadewa,bagaimanapun caranya ia
selalu berusaha. Suatu
hari ,saat aku sedang berjalan menuju ruangan kelasku,aku melihat Calvin dan
teman-temannya sedang membincangkan suatu rencana,tapi entah apa aku tak tau
dan aku tak menghiraukan mereka melainkan melanjutkan perjalananku menuju
kelas.Tak lama kemudian aku sampai di dalam kelasku,kulihat tampaknya semua
sahabatku terlihat sedang sibuk lalu aku
menghampiri Jenny dan bertanya”Ech Jen ada apa sih,kok anak-anak kelihatannya
pada sibuk?”.”Itu loh,anak-anak lagi ngerjain PR-nya Bu Anita.Ngomong-ngomong
dah selesai apa belum?”tanyanya”Tenang aja,aku dah selesai kok.”.”Pinjem
dong”.”Nih ambil aja”kataku sambil memberikan buku itu kepada Jenny.Tak lama
kemudian bel masuk berbunyi”Teeeet…teeeet….teeet”.Aku mengambil bukuku dan
segera duduk di bangkuku.Pelajaran dimulai,tetapi sekian lama kami menunggu
guru yang akan mengajar kami tak kunjung datang.Terpaksa aku dan Clara turun
untuk memanggil guru itu,namanya Bu Anita(seorang guru pembukuan).Namun
ternyata Bu Anita tak ada di ruang guru,aku mendapat informasi jika Bu Anita sedang sakit di rumah.Aku
pun memberi tahu ke semua teman-temanku termasuk Calvin dan teman-temannya.Bel
pulang berbunyi,semua murid-murid berhamburan menuju keluar kelas.Aku menunggu
Pak Joyo di luar sekolah,tiba-tiba calvin menepuk pundakku dan berkata”Awas
kau!”tapi aku tak menghiraukannya.Akhirnya Pak Joyo datang,di perjalanan aku
bertemu dengan Joulius,kulihat ia sedang bersedih entah tak tau apa
masalahnya.Aku berhenti dan menyuruh Pak Joko untuk meninggalkanku”Pak,bapak
duluan saja nanti saya biar naik taxi saja”.”Baik “jawabnya,lalu aku menghampiri
Joulius dan aku bertanya padanya”Napa?kok lihatannya lagi sedih?ditinggal pacar
ya?”tanyaku sedikit meledeknya.”Nggak papa kok.”jawabnya”Halah…nggak usah
malu-malu gitu lagi,katanya sahabat?masak ditanya gitu aja nggak mau
jawab?”kataku meyakinkannya”Baik aku akan bercerita kepadamu,aku sekarang
sedang sedih,aku tak punya uang untuk biaya orang tuaku,sekarang ibuku sedang
sakit berat dan harus dibawa ke rumah sakit,aku tak tahu harus membayar biaya
rumah sakit itu dengan apa!”jawabnya.”Tenang saja,aku dan teman-teman akan
membantumu,udah nggak usah terlalu difikirkan,lebih baik ayo kita ke mall buat
beli oleh-oleh buat ibumu dan ayo kita ke rumah sakiit!”ajakku.Lalu kami berdua
membeli buah-buahan untuk ibu Joulius.
Setelah
aku pulang dari rumah sakit aku segera menceritakan pengalaman tadi ke Mamaku.Setelah
itu tanpa dirasa ternyata jam sudah menunjukan pukul 21.00,aku pun bergegas
menuju kamar tidurku.Setelah aku bangun aktifitasku hanya seperti biasa-biasa
saja,aku berangkat.Dan saat aku tiba di kelas,aku terkejut karena mendapati
wajah-wajah sahabatku yang murung,hanya Sadewa yang terlihat marah.Aku
bertanya kepada Sadewa”Ada apa ini?”namun sekata pun sadewa tak membalasnya,aku
berganti bertanya kepada Clara”Ra,ada apa ini?”Clara menjawab”Aku tak tahu
kenapa bisa begini,barang-barang Sadewa beserta uangnya hilang.Kami tak tahu
harus bagaimana!”.”Baiklah jika masalahnya seperti ini,ayo kita adakan
pemeriksaan tas.”tegasku.Akhirnya kami semua menggeledah tas semua anak yang
ada di dalam ruangan itu.Tak lama kemudian salah seorang temanku menemukan
barang-barang Sadewa beserta uangnya ada di dalam tas Joulius.”Dasar kau
Joulius,rasakan ini!”tiba-tiba sadewa memukul pipi Joulius”Aku tak menyangka
kalau kau berbuat seperti ini.”tambahnya.Sadewa hanya terdiam dan tertunduk.Tapi,kalau
memang Joulius mengambilnya,untuk apa uang dan barang-barang milik Sadewa?aku
mencoba mengintrogasi Joulius.Aku pun mulai bertanya kepadanya”Joulius,apa
benar kau yang mencurinya?”.”Ti…Tidak Ri,aku tak mengambilnya!”.”Lantas mengapa
barang-barang milik Sadewa ada di dalam tasmu?”.”Aku pun juga tak
tau,Ri”.”Joulius,aku tau kau sekarang sedang butuh biaya untuk membayar biaya
rumah sakit,tapi tak begini caranya,kau bisa meminta kepada
sahabat-sahabatmu,bukan kau malah mencuri barang milik Sadewa.Lihat sekarang
dia marah kepadamu!”.”Astagfirllah haladzim,Ri.Sumpah demi Allah Ri,aku nggak
ngambil semua barang milik Sadewa.Aku berani bersumpah didepan Al-qur’an.”kata
Joulius sambil menangis dan pergi meninggalkan kami semua.Bagaimana ini?ini semua masih jadi pertanyaan,lantas siapa yang berbuat
setega itu,memasukkan barang milik Sadewa ke dalam tas Joulius?tanyaku
dalamhati.untungnya hari itu tak ada pelajaran,sehingga
tak ada guru yang tau tentang kejadian ini.Tiba-tiba saat suasana masih
menegangkan,Calvin dan gank-nya masuk kekelas dan ia berkata”Mana ada pencuri
yang ngaku,bagaimana pun alasannya kalu pencuri ya tetep pencuri.Lagian kalau
semua pencuri ngaku,pasti penjara penuh.Ya nggak teman-teman?”.”So pasti
dong..”.jawab teman-temanya.”Benar kata Calvin.”tiba-tiba Sadewa membela
Calvin.”Dewa…..apa-apaan kau ini?”tanyaku.”Sudah terbukti,bila pencurinya
adalah Joulius.”kata Sadewa.”aku kan sudah pernah bilang kepadamu Wa.Kau akan
lebih nyaman jika berada gank ku.Bagaimana sekarang?kau memilih bersamaku atau
dengan tikus-tikus pencuri ini?”kata Calvin dengan kata-kata sedikit
mengejek.”Ok.mulai sekarang aku akan berhenti sebagai sahabat kalian,aku lebih
memilih bersama Calvin daripada kalian.Sekarang aku tau jika kalian berhati busuk.”kata
Sadewa. Aku dan semua sahabatku menyangka jika sadewa akan berbuat seperti
itu.Aku hanya terdiam.Mulai sekarang aku tak pernah bersama lagi dengan
dia.Kami hanya pasrah menerima itu semua.Seusai itu aku terus mencari siapa
orang yang berbuat tega kepada Joulius.Sampai suatu hari aku melihat Calvin dan
teman-temannya,namun aku tak melihat Sadewa disitu.Dilihat dari kejauhan
sepertinya mereka sedang berbincang bincang.”Hahahahaha,akhirnya aku bisa
merebut Sadewa juga,dengan cara begitu saja persahabatan mereka sudah
hancur…!”kata Calvin.”Tapi apakah perbuatan yang kita perbuat tadi tidak
membuat kita menanggung dosa?”tanya Randy pada Calvin.Ah,anak yang jahat nya
kayak gitu aja masih ngerti dosa,hikhik.kataku dalam hati.Ternyata Calvinlah yang berbuat tega kepada Joulius,ia memilih sasaran
Joulius karena ia tau kalau Joulius sedang butuh biaya.
Hari
semakin berlalu,suatu hari aku dan teman-temanku pergi kekantin.Aku merasa
suasana terasa sepi tanpa kehadiran Sadewa disampingku,sosok Sadewa yang
biasanya periang dan suka melawak,aku lihat ia berada di ganknya Calvin hanya
bisa bermuram durga.Aku tahu sebenarnya ia ingin kembali menjadi gankku,aku
tahu dari tatapan matanya yang begitu berharap,tapi aku tak bisa menerima dia
begitu saja,aku sudah begitu kesal dengannya.Pada suatu hari aku melihat Randy
dan Calvin sedang bertengkar,entah apa yang diributkan.Pernah sich,aku ndenger
kalo gank nya Calvin sedang dalam masalah.Mungkin aja itu yang mereka
ributkan.Waktu semakin berlalu aku dan teman-temanku kini sudah terbiasa tak
bersama dengan Sadewa,dan kami memang tak berharap untuk bersama Sadewa
lagi,meski aku masih merasa suka dengannya.Aku merasa kasihan pada Joulius yang
telah di tuduh mencuri barang Sadewa.Pada suatu pagi aku melihat Calvin duduk
termangu sambil menangis,aku datang menghampirinya dan bertanya”Tumben
nangis?ada apa?”.”Loe nggak perlu tau!lagian kalo gue ngasih tau loe,loe nggak
akan ngerti.”balas Calvin.”Udah deh,certain aja!sapa tahu aku bisa
bantu.”tambah ku.”Ok.Gue akan certain ke loe…”jawabnya,dan ia mulai
menceritakan hal yang membuatnya sedih.Dan ternyata Calvin pernah jadian sama
Randy,dan kemarin waktu mereka bertengkar ternyata Calvin melihat Randy
selingkuh sama Caila,salah seorang sahabat Calvin.Lalu aku ganti berbicara”Apa?kamu
jadian sama Randy?dulu kamu bilang kamu suka sama Sadewa?”.”Benar itu,dulu aku
suka sama Sadewa,tapi sekarang aku sudah nggak cinta ma dia.”ungkapnya.”Memang kenapa?”.”Sadewa
nggak cinta sama aku,dia udah suka sama anak lain.”katanya. ”Oooo…”tambahku.”O
ya..mendengar ceritamu tadi aku boleh ngasih saran pa nggak?” .tanyaku.
”Terserah.”jawabnya sambil terisak-isak.”Udah nggak usah terlalu difikir,lagian
cowok kan nggak cuma dia saja,masih banyak kok yang lebih baik dari dia.”.”Oo
gitu ya..”jawabnya.”Betul sekali”lukasku.Setelah aku berbincang-bincang dengan
Calvin tiba-tiba Calvin ingin berkata sesuatu padaku.”Ra,aku minta maaf
ya,selama ini aku udah jahat sama kamu dan teman-temanmu. Sekali lagi aku minta
maaf ya.!”.”Ya deh,tapi jangan diulangi lagi ya,tapi aku mohon kamu mau ngaku
kalo kamu yang memasukkan barang-barang milik Sadewa ke dalam tasnya
Joulius,dan kamu harus minta maaf sama Joulius. Ok.!”.”Loh kamu kok tau kalo
aku yang mema….”.belum selesai dia berkata aku memotong